Berikut terjemahan dari surah.my:
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
"Demi Kuda Perang yang tangkas berlari dengan kedengaran kencang nafasnya(1)
Serta mencetuskan api dari telapak kakinya,(2)
Dan meluru menyerbu musuh pada waktu subuh,(3)
Sehingga menghamburkan debu pada waktu itu,(4)
Lalu menggempur ketika itu di tengah-tengah kumpulan musuh;(5)
Sesungguhnya manusia sangat tidak bersyukur akan nikmat Tuhannya.(6)
Dan sesungguhnya ia (dengan bawaannya) menerangkan dengan jelas keadaan yang demikian;(7)
Dan sesungguhnya ia melampau sangat sayangkan harta (secara tamak haloba).(8)
(Patutkah ia bersikap demikian?) Tidakkah ia mengetahui (bagaimana keadaan) ketika dibongkarkan segala yang ada dalam kubur?(9)
Dan dikumpul serta didedahkan segala yang terpendam dalam dada?(10)
Sesungguhnya Tuhan mereka Maha Mengetahui dengan mendalam tentang (balasan yang diberikanNya kepada) mereka - pada hari itu.(11)"
Tahukah anda, apakah makna Al ‘Adiyat?
Tahukan anda, apakah makna Dhobha?
Tahukan anda, apakah makna Al Muriyati Qadha?
Tahukah anda, apakah makna Al Mughirat?
Tahukah anda, apakah makna Naq’a?
Begitu juga, tahukah anda apakah makna Kanud?
Kalau anda belum tahu maknanya, tidak apa-apa, mari kita kaji bersama.
- Al-‘Adiyat itu adalah kuda yang ditunggangi para pahlawan dalam peperangan.
- Dhobha itu artinya adalah suara nafas kuda, yang terengah-engah.
- Fal Muriyati Qodha artinya kuda, ketika menghentakkan kaki dan kasutnya ke tanah dan batu sehingga menimbulkan percikan.
- Fal Mughirati Shubha artinya kuda yang menyerang musuh, khususnya di waktu pagi (Subuh).
- Naq’a artinya debu-debu yang ditimbulkan oleh langkah kaki kuda.
- Kanud adalah orang yang menolak, tidak mahu mengakui nikmat-nikmat Tuhan yang diberikan olehNYA kepada kita.
Rahsia Allah bersumpah dengan kuda, ketika kuda-kuda itu marah dan menyerang musuh.. bersumpah dengan nafas-nafas kuda, dengan debu-debu yang dihasilkan oleh langkah kakinya
ladam kaki kuda diperbuat dari besi, akan menghasilkan percikan api ketika menyentuh batu-batu keras |
Ketahuilah, kuda melakukan semuanya itu demi menyenangkan tuannya yang menungganginya. Padahal, kuda itu sebenarnya tidak tahu apa-apa. Kuda sanggup melakukan apa saja yang diinginkan oleh tuannya.
Kerana tuannyalah yang memberinya makan dan memeliharanya. Ini merupakan cara kuda itu membalas budinya kepada tuannya.. Subhanallah..
Sekarang kita faham, apakah maksud Allah mengingatkan kita tentang kuda itu? Allah seolah-olah ingin mengatakan, kuda itu patuh kepada tuan yang memberi makan dan memeliharanya, kenapa manusia tidak mahu patuh kepada Allah, yang Maha Memberi, Mengurus dan Memerhatikan seluruh urusannya?
Kerana itu, Allah menegur kita, dengan ayatnya “Inna al-Insana li Rabbihi la Kanud” (Sesungguhnya manusia itu benar-benar tidak mempunyai rasa terima kasih kepada Tuhannya).
Meskipun Allah telah memberi berbagai nikmat kepada kita, bahkan tak terhitung jumlahnya, tetap juga kita tidak mengakuinya. Tidak puas dengan keadaan kita. Selalu saja kita murka dengan keputusan-Nya. Musibah pertama adalah tatkala kita mempersoalkan kebijaksanaan dan keadilan Allah. Kecuali orang yang dikasihi oleh Allah SWT.
Itulah bezanya manusia dengan kuda. Sikap dan perlakuan terhadap tuannya.